Keragaman Bentuk
Muka Bumi
Bumi
bila dilihat dari luar angkasa tampak halus dan indah, tetapi apabila bagian
bumi dilihat dari dekat, akan tampak bahwa permukaan Bumi tidak rata dan
bentuknya beragam.
Pada
permukaan Bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung
ke bawah. Di daratan bagian yang menonjol ke atas, dapat berupa gunung, pegunungan,
dataran tinggi, bukit, dan sebagainya. Bagian yang cekung dapat berupa
ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Di dasar laut juga
terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah, dapat
berupa palung laut,
lubuk laut, gunung bawah laut, dan sebagainya.
Keragaman
bentuk muka Bumi tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui berbagai proses
dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja untuk mengubah muka
Bumi, baik dari dalam Bumi maupun dari luar Bumi yang dikenal dengan sebutan
tenaga geologi.
Bentuk-bentuk
muka bumi daratan tidaklah rata, akan tetapi bervariasi, baik itu berupa
dataran, dataran tinggi, dataran rendah, tonjolan berupa bukit, gunung, dome,
maupun cekungan berupa sungai, lembah, ngarai, atau basin. Penggambaran
bentuk-bentuk muka bumi tersebut dapat digambarkan melalui dua jenis peta,
yaitu dengan menggunakan peta umum berwarna ataupun dengan menggunakan peta khusus,
seperti peta topografi atau peta kontur. Pada peta kontur keadaan relief muka
bumi dapat diketahui dengan jelas dengan melihat tingkat kerapatan konturnya
atau dengan membuat peta tida dimensinya. Bentuk ketampakan muka bumi dapat
kita bedakan menjadi bentuk muka bumi daratan (termasuk sungai dan perairan
darat lainnya) serta bentuk muka bumi lautan. Penggambaran bentuk muka bumi
tersebut tentu saja tidak dapat ditampilkan sebagaimana aslinya, melainkan
berbentuk simbol. Adapun bentuk simbol-simbol yang digunakan untuk
menggambarkan ketampakan-ketampakan alam tersebut dapat berupa simbol titik,
simbol garis, ataupun simbol area dan warna. Penggunaan simbol tersebut
disesuaikan dengan bentuk-bentuk muka bumi yang digambarkan pada peta.
RELIEF MUKA BUMI
1.
Daratan
a. Dataran Rendah
Secara umum, dataran
rendah diidentifikasikan sebagai relief daratan yang mempunyai ketinggian
antara 0 - 400 m. Bentuk muka bumi berupa dataran rendah digambarkan dengan
menggunakan simbol area
berwarna hijau. Pewarnaan hijau tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa
tingkatan warna, misalnya warna hijau untuk ketinggian antara 0 - 100 m dan
warna hijau muda untuk ketinggian antara 100 - 400 m. Pada peta topografi,
dataran rendah dicirikan dengan penggambaran garis kontur yang jarang.
b. Dataran Tinggi
Dataran tinggi
diidentifikasikan sebagai relief daratan yang relatif landai dengan ketinggian
antara 400 - 1.000 meter dari permukaan air laut. Dataran tinggi digambarkan dengan
menggunakan simbol area berwarna kuning atau cokelat muda. Pada peta topografi,
penggambaran dataran tinggi digambarkan dengan garis kontur yang agak jarang,
namun memiliki angka penunjuk kontur yang besar (antara 400 - 1.000 meter).
c. Kawasan Pegunungan
atau Perbukitan
Kawasan pegunungan
atau perbukitan diidentifikasikan sebagai daratan yang memiliki kemiringan
lereng yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan dataran dan mempunyai
ketinggian di atas 1.000 meter. Karena kemiringan lerengnya yang relatif besar,
maka kawasan ini bila digambarkan dengan peta kontur akan memiliki garis-garis
kontur yang relatif rapat satu sama lain. Adapun pada peta umum, kawasan ini
digambarkan dengan simbol area berwarna cokelat.
d. Rawa, Danau, dan
Waduk
Rawa merupakan
wilayah daratan yang digenangi air, biasanya berada di dataran rendah atau di
daerah pantai. Adapun danau adalah daratan luas yang digenangi air, sedangkan
waduk adalah danau buatan. Keduanya biasanya terletak di dataran tinggi. Pada
peta, danau dan waduk digambarkan dengan simbol area berwarna biru, sedangkan
rawa digambarkan dengan simbol area berwarna hijau dengan garis putus-putus.
e. Sungai
Sungai merupakan
jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada umumnya,
sungai memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau dataran tinggi
dan bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan dengan garis yang
berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta kontur, sungai
digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah kontur membelok
ke arah hulu.
f. Gunung
Gunung merupakan
bentuk relief muka bumi yang menonjol. Pada umumnya, memiliki ketinggian di
atas 1.000 meter. Dalam peta, gunung digambarkan dengan simbol segitiga
berwarna merah untuk gunung aktif dan segitiga berwarna hitam untuk gunung mati
(tidak aktif).
g. Kota/Permukiman dan
Jalan
Suatu bentuk permukiman
hanya ditunjukkan oleh letak ibukotanya. Berdasarkan hierarki kota,
penggambaran letak ibukota digambarkan dengan simbol berikut ini.
Adapun jalan yang
merupakan hasil budidaya manusia digambarkan dengan menggunakan simbol garis
berwarna hitam atau merah. Besar kecilnya jalan (kelas jalan) juga dibedakan
berdasarkan tingkat ketebalan garis pada peta. Pada peta-peta umum tertentu,
terdapat simbol area berwarna kelabu untuk menunjukkan kawasan puncak gunung
atau pegunungan bersalju serta warna cokelat cerah (terkadang berbintik-bintik)
untuk menunjukkan daerah gurun.
2.
Lautan
Berbeda dengan relief daratan yang mudah
digambarkan karena dapat terlihat dari atas, muka relief lautan relatif lebih
sulit ditentukan. Pada umumnya, lautan digambarkan dengan simbol area berwarna
biru. Seperti juga halnya dengan wilayah daratan, penggambaran warna tersebut
juga dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan warna berikut ini.
Pada beberapa peta terdapat warna biru
gelap untuk menunjukkan letak suatu palung dan warna putih kelabu untuk
menunjukkan perairan es. Terkadang juga terdapat tanda 4.255, artinya laut
tersebut mempunyai kedalaman 4.255 meter.
Seperti halnya bentuk muka bumi di
daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya
bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan.
Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan
adalah sebagai berikut :
a. Landas kontinen (continental
shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman
kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen
merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari
daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke
arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan
Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km,
dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang
terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
b. Lereng benua (continental
slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4
% sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
c. Dasar Samudra (ocean floor),
meliputi:
1) Deep Sea Plain, yaitu
dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
2) The Deep, yaitu dasar
laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
Pada ocean floor
terdapat relief bentukan antara lain:
a. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya
di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan
merupakan sebuah pulau.
Contoh: gunung Krakatau.
Contoh: gunung Krakatau.
b. Seamount, yaitu gunung di
dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan
mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension
di laut Atlantik.
c. Guyot, yaitu gunung di
dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar.
Banyak terdapat di lautan Pasifik.
d. Punggung laut (ridge), yaitu
punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh: punggung laut Sibolga.
Contoh: punggung laut Sibolga.
e. Ambang laut (drempel), yaitu
pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
Contoh: ambang laut sulu, ambang laut
sulawesi.
f. Lubuk laut (basin), yaitu dasar
laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut Sulawesi.
g. Palung laut (trog), yaitu lembah
yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.
Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao,
Palung Mariana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar