MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI
“ LINGKUP GEOSFER “
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia dan alam sekitarnya mempunyai hubungan timba
balik baik secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai banyak kebutuhan
baik dilihat dari ragam maupun jumlahnya. Misalnya dalam melestarikan
lingkungan serta melindungi dan menjaga beraneka ragam flora dan fauna yang ada
di bumi.
Selain
itu kita juga perlu memperhatikan alam sekitar dan keadaan lingkungannya yang
kira-kira bisa merusak lapisan-lapisan yang ada di bumi. Agar tidak mengalami
kerusakan akibat dari ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab:
contohnya seperti penebangan hutan liar, yang dampaknya akan merusak lapisan
ozon (03) yang biasa menjadi ancaman bagi seluruh mahluk hidup yang
ada di bumi (efek rumah kaca), untuk itu perlu kita sadari betapa pentingnya
dan berharganya bumi kita bagi kehidupan serta semua yang ada di dalamnya.
Oleh
karena itu, penelitian dan pengkajian atau analisis lebih lanjut tentang lingkup
geosfer sangatlah penting dan kita sebagai generasi penerus bisa lebih
memperhatikan serta menjaga dan melestarikan apa yang ada di bumi.
Dengan
ini kita dapat mengungkapkan dan membuka tabir kehidupan masa yang akan datang
dengan lebih baik. Sehingga penelitian dan pengkajian materi dalam bentuk
makalah ini dianggap penting untuk dilaksanakan, serta baik untuk jadi bahan
diskusi agar penulis mendapatkan masukan-masukan positif agar bisa mengetahui
lebih lanjut tentang lingkup geosfer.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam pembahasan ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan geosfer?
2. Bagaimanakah hubungan antara lapisan
geosfer?
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Geosfer
Geosfer
secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada bumi terletak pada
permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan lapisan bumi tersebut
berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan bumi.
Geosfer terdiri dari: atmosfer, litosfer(termasuk
pedosfer), hidrosfer dan sampai biosfer(antroposfer). Kalau kita amati sepintas
masing-masing sfera tersebut saling terpisah tetapi kalau kita perhatikan
secara lebih mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait, saling
berinteraksi membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara
masing-masing lapisan bumi tersebut.
Karakteristik dan sifat
dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yang relative statis dan ada yang
sangat dinamis . litosfer umumnya bersifat relaif statis, dikatakan relative
statis karena pada waktu tertentu menjadi sangat dinamik, misalya saat terjadi
gempa bumi atau terjadi letusan, gunung api, atmosfer, hidrosfer dan biosfer
umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami
perubahan-perubahan.
B.
LINGKUP GEOSFER
1.
Atmosfer
Atmosfer
bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada
bumi. Selubung tersebut membentang dari permukaan bumi ke atas beratus-ratus
kilometer. Gejala yang terdapat pada atmosfer, seperti: angin, awan, suhu,
udara, kelembaban udara, dan hujan disebut unsur cuaca.
Gas
yang membentuk atmofer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan
senyawa kimia. Unsure yang paling banyak terdapat dalam udara adalah nitrogen,
oksigen dan argon.
a. Struktur atmosfer
Atmosfer
terdiri atas 5 lapisan, yaitu:
1. Troposfer
Lapisan
troposfer terdapat pada ketinggian 0-15 km. lapisan ini merupakan lapisan paling
dekat dengan permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu seiring dengan
kenaikan tempat.
2. Stratosfer
Lapisan
stratosfer terdapat pada ketinggian 15-50 km. lapisan ozon yang terdapat pada
stratosfer melindungi bumi dari radiasi matahari yang dapat menyebabkan kerusakan
bagi mahluk hidup di bumi.
3. Mesosfer
Lapisan mesosfer
terdapat pada ketinggian 50-58 km. suhu udara pada ketinggian 50-58 km. suhu
udara pada lapisan ini sangat dingin mencapai -100o c. Hal ini
mengakibatkan meteor-meteor dari luar angkasayang sangat panas menjadi hancur
berupa kepingan-kepingan kecil sehingga tidak membahayakan kehidupan bumi.
4. Termosfer
Termosfer
disebut juga lapisan ionosfer karena pada lapisan ini terjadi ionisasi gas-gas
oleh radisi matahari. Terjadinya penyerapan radiasi sinar X , Sinar
ultraviolet, pada ketinggian >100km berguna untuk memantulkan gelombang
radio atau telekomunikasi terdapat pada ketinggian 85-500 km.
5. Ekosfer
Lapisan
ekosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dan didominasi oleh gas
hydrogen. pada lapisan ini juga terdapat cahaya redup, yaitu cahaya zodiakal
dan gegenschein yang berasal dari pantulan sinar matahari oleh pertikel debu
meteoroid yang jumlahnya sangat banyak dan melayang di udara.
b. Cuaca dan iklim
Cuaca adalah rata-rata kondisi
atmosfer pada suatu tempat tertentu dalam waktu yang relative singkat. Iklim
adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas suatu wilayah yang
luas diperhitungkan dalam jangka waktu lama. Antara 30-100 tahun.
Unsur-unsur
cuaca dan iklim:
Ø Suhu udara
Ø Kelembapan
Ø Penyinaran
Ø Angin
Ø Awan
Ø Curah hujan
c. Klafikasi iklim
1. Iklim matahari, didasarkan pada letak
lintang.
2. Iklim menurut Schimdt-ferguson, didasarkan
pada jumlah rata-rata bulan basah –bulan kering.
3. Iklim menurut Junghuhn, didasarkan
pada ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis vegetasi yang tumbuh
pada tiap ketinggian tertentu.
4. Iklim menurut Koppen, didasarkan
curah hujan dan suhu udara serta mempertimbangkan vegetasi dan penyebaran
tanah.
5. Iklim menurut Oldeman, didasarkan
sama yang dilakukan oleh Schimidt-ferguson yaitu berdasarkan rata-rata hujan.
2.
Litosfer
a. Pengertian litosfer
Litosfer atau disebut juga
kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling luar dan keras. Kerak bumi sangat
tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan
dengan lapisan lainnya. Tebal kerak bumi itu berfariasi, di deretan pegunungan
dapat menjadi 70 km, sedangkan pada daerah daratan berkisar 30-40 km. tebal
kerak bumi yang mengalami dasar samudera lebih tipis misalnya yang terdapat di
dasar lautan pasifik dan atlantik berkisar 5 km.
Bagian atas dari litosfer
disebut deengan SIAL (Silium Aluminium)
yang tersusun oleh unsure oksigen, silium, dan aluminium. Lapisan di bawahnya
disebut SIMA (Silium Magnesium) yang tersusun oleh unsure silium dan magnesium.
Unsure magnesium berbanding dengan aluminium.
Batuan penyusun litosfer
sebagian besar kristalin dengan berat jenis <3,4 g/cm3.
Selain, komponen lapisan litosfer terdapat pula lapisan litosfer yang
menunjukkan kontak antara kerak bumi dengan mantel bumi yang disebut dengan
bidang mohorofisik. Bidang mohorofisik adalah bidang batas antara kerak bumi
dengan mantel bumi. Lapisan di atas bidang mohorofisik mampu menerusakan dan
memantulkan getaran yang terjadi di permukaan atau di dalam kerak bumi.
Mantel
bumi terletak di bawah lapisan kerak bumi, mulai dari bidang mohorofisik hingga
kedalamannya mencapai 2850-2900 km. mantel bumi mempunyai ketebalan mulai dari
35 hingga 2900 km. mantel bumi di apit oleh dua lapisandi atasnya oleh kerak
bumi, sedangkandi bawahnya oleh inti luar bumi, yang keduanya dibatasi oleh
bidang pemisah yang disebut dengan bidang diskontinuitas.
Bagian
terdalam dari bumi disebut dengan inti bumi, ketebalan dari inti bumi berkisar
antara 2900-6370 km. bahan penyusun inti bumi adalah bahan yang mempunyai berat
jenis tidak kurang dari 10. Inti bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu
bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar mempunyai ketebalan 2900-5000 km,
yang disebut juga dengan chalkosfer, sedangkan inti bagian dalam mempunyai
ketebalan 5000 hingga 6370 km yang disebut juga dengan barisfer. Inti dalam
diperkirakan dalam keadaan padat dan inti bagian luar dalam keadaan leburan
kental.
b. Batuan penyusun kerak bumi
1. Batuan beku
Batuan
beku berasal dari magma yang mengalami pembekuan. Batuan beku dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu:
1) Batuan beku dalam, contoh: granit,
diorite,biolit, gabro dan soynit.
2) Batuan beku korok atau gang,
contoh:granit, posfir dan diorite.
3) Batuan beku luar, contoh: obsidian
dan batu apung.
2. Batuan sedimen
1) Berdasarkan proses pengendapannya, dibedakan
klastis contohnya breksi dan batu pasir.
2) Berdasarkan tempat pengendapannya,
dibedakan atas batuan sedimen fluvial (sungai), batuan sedimenterestis (darat),
batuan sedimen limnis (danau atau rawa) dan lain sebagainya.
3. Batuan malihan/metamorf
Batuan
yang mengalami perubahan yang dibedakan oleh tekanan yang besar atau suhu yang
tinggi dan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: marmer, sabau, dan topas.
c. Pedosfer
Pedosfer merupakan lapisan tipis pada bagian atas dari
litosfer, yang dikenal dengan lapisan tanah. Tanah adalah lapisan bumi bagian
atas tempat tumbuhan tumbuhdan tempat manusia berpijak. Tanah berasal dari
batuan atau zat organik lainnya yang mengalami pelapukan.
Tanah di Indonesia dibedakan atas beberapa jenis:
a) Tanah pedzolik merah kuning
b) Tanah organosol
c) Tanah alluvial
d) Tanah kapur
e) Tanah vulkanis
f) Tanah pasir
g) Tanah laterit
h) Tanah humus
Factor pembentuk tanah:
a) Bahan induk
b) Relief
c) Iklim
d) Organisme
e) Waktu
Tanah berperan penting bagi
kehidupan manusia. Hal ini
disebabkankarena tanah merupakan tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna
bagi kepentingan manusia.
3. Hidrosfer
Hidrosfer
adalah lapisan air yang menutupi permukan bumi. Baik air tawar maupun air laut.
Air yang ada dipermukaan bumi jumlahnya tetap hanya mengalami siklus atau daur
hidologi. Hidrosfer adalah bagian dari geosfer yang menjadi tempat terdapatnya
semua jenis sumber air atau tubuh perairan di permukaan bumi. Tubuh perairan
yang di maksud meliputi perairan laut dan samudera, air permukaan di daratan,
air tanah dan air yang terdapat di atmosfer.
Atas dasar
luasnya perairan lautan dan laut, maka mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kondisi perairan di darat dan kondisi iklim baik lokal, regional maupun global.
Oleh sebab itu dalam mempelajari perairan di permukaan bumi tidak dapat lepas
dari peran lautan dalam siklus hidrologi.
Siklus
hidrologi adalah suatu rangkaian proses yang menjelaskan system peredaran air
di permukaan bumi, mulai dari penguapan air laut dan perairan lainnya, hasil
proses penguapan berupa awan, bila awan mencapai kondisi jenuh terjadi hujan.
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi mengalir di permukaan menjadi sungai,
sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian menguap lagi melalui pengapan
langsung maupun melalui evapotranspirasi. Air sungai dan air tanah yang ke luar
sebagai mata air akhirnya masuk ke laut lagi.
·
Proses-proses
yang mengikuti hidrologi
Ø Evaporasi adalah proses penguapan
dari tubuh-tubuh perairan.
Ø Transpirasi adalah proses penguapan
dari tumbuhan..
Ø Kondensasi adalah proses pembentukan
titik air di awan.
Ø Prespitasi adalah proses pembentukan
titik-titik air yang turun/ hujan.
Ø Infiltrasi adalah proses meresapnya
air di dalam tanah.
Ø Perkolasi adalah proses air yang
mengalir secara vertical dan horizontal di dalam tanah.
Ø Intersepsi adalah air hujan yang
tertahan di pohon.
·
Perairan
samudera dan laut
Samudera
atau disebut pula lautan (ocean) berbeda dengan laut (sea) dalam hal letaknya terhadap
kontinen, luasan, kondisi dasar dan kedalamannya. Samudera letaknya di luar
tepian kontinen, umumnya luas, kedalamannya lebih dari 3000 m dan mempunyai
basin dasar lautan.
Berdasarkan kedalamannya perairan
laut dapat dibedakan menjadi:
1) Litoral : kedalaman 0-4m, tergantung
pada pasang surut
2) Neritik : kedalaman 150-200 m
3) Batial : kedalaman 200-1000 m
4) abisal : kedalaman >1000 m
Gejala-gejala yang ada di perairan laut:
1) Relief dasar laut
2) Arus laut
3) Pasang surut air laut
·
Perairan
darat
Perairan
darat meliputi air permukaan dan air tanah. Antara air permukaan dan air tanah
mempunyai hubungan yang erat. Air permukaan memberikan masukan ke dalam air
tanah melalui proses infiltrasi dan perkolasi, sedangkan air tanah memberikan
masukan ke air permukaan melalui rembesan (seepage) dan mata air (spring).
Ø Air permukaan
Air
permukaan terdapat pada sungai, danau, dan rawa. Sumber utama dari air
permukaan adalah air hujan, disamping yang berasal dari air tanah dan pencairan
salju bagi daerah lintang tinggi.
Ø Air tanah
Air
tanah adalah air yang terkandung dalam massa batuan, yang mengisi pori-pori
batuan. Pori-pori yang terdapat pada batuan dapat dibedakan menjadi pori-pori
primer dan pori-pori sekunder. Pori-pori primer terbentuk bersamaan dengan
pembentukan batuan, sedangkan pori-pori sekunder terbentuk setelah batuan
terjadi oleh proses pengkekaran atau pensesaran.
Lapisan/formasi
batuan yang dapat mengandung dan meloloskan air yang banyak disebut dengan
akifer(aquifer), lapisan batuan yang dapat mengandung air tetapi tidak dapat
meloloskan air disebut dengan akiklud(aquiclude), sedangkan yang tidak
mengandung air dan tidak meloloskan air disebut dengan akifuk(aquifug). Atas
dasar tipe dan susunan lapisan/formasi batuan maka air tanah dapat dibedakan
menjadi:
1) Air tanah bebas, yaitu air tanah yang
terdapat dalam akifer tak tertekan, akifernya terletakdi atas lapisan yang
impermeable.
2) Air tanah tertekan, yaitu air tanah
yang terdapat pada akifer tertekan, akifernya terlatak pada dua lapisan yang
impermeable dan strukturnya miring.
3) Air tanah semi tertekan, apabila
lapisan di atas dan di bawah akifer semipermeabel atau permeabilitasnya kecil
atau bocor.
4. Biosfer
a. Pengertian biosfer
Biosfer adalah bagian dari
geosfer yang terletak pada troposfer, litosfer dan hidrosfer.yang penuh dengan
jehidupan. Biosfer sering juga di sebut dengan lapisan kehidupan. Selama
lapisan bumi masih ada organisme maka masih termasuk biosfer. Syarat yang
diperlukan agar organisme dapat hidup adalah susu dan oksigen. Oleh karena suhu
dan kadar oksigen itu bervariasi untuk semua tempat maka biosfer pada satu
tempat dengan tempat yang lain berbeda, batas biosfer tidak parallel dengan
permukaan bumi. Pada stratosfer tidak memungkinkan mahluk dapat mempertahankan
kehidupannya, demikian juga pada kedalaman 1000 m di bawah permukaan tanah.
Biosfer adalah kesatuan hidup
flora dan fauna yang tersebar di muka bumi. Factor-faktor ligkungan yang
berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna di antaranya adalah iklim (klimatik),
tanah (edafik), dan mahluk hidup (biotic).
b. Persebaran flora
Keragaman flora yang ada di
dunia terdapat di kawasn yang disebut bioma. Beberapa bioma di dunia:
1. Hutan hujan (Rain forest)
Hutan
hujan adalah hutan yang selalu hijau sepanjang tahun(evergreen).
2. Hutan peluruh
Sebagian
hutan peluruh juga berada di daerah iklim sedang yang memiliki empat musim.
3. Padang rumput (Grassland)
Grassland
adalah lahan yang didominasioleh rumput, semak belukar dan beberapa jenis pohon
lainnya.
4. Gurun
Gurun
merupakan tempat paling gersang di muka bumi.
5. Taiga
Ditumbuhi
oleh hutan yang memiliki daun seperti jarum dan tahan terhadap kekeringan
karena berlapis zat lilin.
6. Tundra
Tundra
adalah padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin.
7. Samudera
Inilah
bioma terluas di muka bumi.
c. Persebaran fauna
Menurut Alfred Russel Wallace,
persebaran fauna di dunia dapat dikelompokkan mnjadi 6 wilayah sebagai berikut.
1. Paleartik
Jenis
fauna : rusa,beaver, kijang, sapi, kambing, robin, dan magpies.
Wilayahnya
: Eropa, Asia Barat Daya, Asia tengah, dan Asia Utara.
2. Neartik
Jenis
fauna : bison, reideer, dan pelican.
Wilayahnya
: Asia Selatan dan Asia Tenggara.
3. Ethiopia
Jenis
fauna : jerapah, gurila, gajah Afrika, dan zebra.
Wilayahnya
: Selandia Baru
4. Australia
Jenis
fauna : kanguru, cendrawasih, dan platypus.
Wilayahnya
: Australia dan Selandia Baru.
5. Neotropik
Jenis
fauna : kukang, tapir, dan trenggiling.
Wilahnya
: Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko Selatan.
6. Oriental
Jenis
fauna ; kuda nil, zebra, badak, jerapah dan berbagai jenis burung.
d. Persebaran fauna di Indonesia
1. Fauna Asiatis
Daerah
persebarannya meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil
disekitarnya. Jenis faunanya, gajah, harimau, badak, tapir, beruang, banteng,
dan lain-lain.
2. Fauna peralihan
Daerah
persebarannya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Lombok, dan
Pulau Timor. Jenis faunanya, komodo, burung maleo, anoa, dank us-kus.
3. Fauna Australialis
Meliputi
pulau Papua dan pulau-pulau disekitarnya. Contoh faunanya adalah burung
cendrawasih, burung kakak tua, burung kasuari, kanguru dan koala.
5. Antroposfer
a. Pengertian antroposfer
Antroposfer
adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup
manusia dengan segala aktifitasnya kehidupannya. Antroposfer tidak sepenuhnya
berimpitan dengan biosfer, ada bagian yang berimpitan dan ada pula yang sangat
terpisah. Antroposfer berimpitan dengan biosfer apabila manusia dapat hidup
secara nomaldan alami tanpa rekayasa yang canggih, misalnya pada ruang yang
sesuai dengan untuk pemukiman baik pedesaan maupun perkotaan. Antroposfer yang
tidak berimpitan dengan biosfer misalnya perairan laut dalam, atau pegunungan
yang sangat tinggi yang manusia tidak dapat hidup secara alami. Dengan demikian
antroposfer adalah lapisan kehidupan bagi umat manusia, oleh karena manusia
memiliki akal budi, daya cipta dan kreatifitas maka manusia dapat menempati dan
memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengtahuanan tehnologi yang mereka miiki. Pemanfaatan
antroposfer oleh manusia tercermin pada penggunaan lahan, seperti pemukiman
(prdesaan dan perkotaan), persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan,
perikanan dan kepariwisataan.
b. Indicator
yang mempengaruhi jumlah penduduk
Ada 2 indikator yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk:
Ø Indicator demografi meliputi :
kelahiran, kematian, dan imigrasi.
Ø Indicator non demografi meliputi :
kesehatan dan pendidikan.
Adapun penyebab jumlah
penduduk selalu bertambah adalah:
Ø Tingginya angka kelahiran dan rendahnya
angka kematian. kelahiran atau natalitas adalah salah satu factor yang
mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk. Tingkat kelahiran tergantung pada
banyak sedikitnya pasangan usia subur dan jumlah bayi yang lahir.
Ø Tingginya migrasi yang masuk,
dipengaruhi oleh factor adanya perasaan akan kemampuan untuk memasuki pekerjaan
di wilayah lain, pendpatan, pendidikan yang lebih baik, lingkungan yang
kondusif dan banyaknya fasilitas tertentu.
d. Menghitung jumlah penduduk
1) Sensus penduduk yaitu perhitungan
jumlah penduduk di suatu Negara dengan jumlah penduduk di suatu Negara dengan
mengumpulkan, menyusun data penduduk asli maupun pendatang pada waktu dan
wilayah tertentu. Sensus terbagi atas 2 yaitu : sensus De Facto dan De Jure.
2) Survei penduduk yaitu perhitungan jumlah
penduduk tetapi tidak menghitung keseluruhannya hanya sampel-sampel tertentu.
3) registrasi penduduk yaitu kumpulan
keterangan mengenai jumlah kelahiran dan kematian dan sebagainya.
e. Komposisi penduduk
Komposisi
penduduk adalah susunan atau pengelompokkan penduduk berdasarkan criteria
tertentu.
a) Komposisi penduduk berdasarkan umur
dan jenis kelamin
1) Piramida penduduk muda/kerucut/limas,
piramida ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk adalah gologan usia
muda. Menunjukkan tingkat kelahiran dan kematian yang masih tinggi.
2) Piramida penduduk tetap/stasioner,
menunjukkan penduduk suatu Negara relative tetap.
3) Piramida penduduk tua, menunjukkan
sebagian besar penduduk suatu Negara adalah golongan usia tua.
b) Komposisi penduduk berdasarkan
geografis memberi gambaran tentang kepadatan penduduk dan persebaran penduduk
di suatu wilayah.
f.
Proyeksi
penduduk
Dalam perencanaan
pembangunan yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan rakyatsangat
dibutuhkan data jumlah penduduk di waktu yang akan datang. Untuk itu digunakan
metode matamatika di kenal dengan rumus proyeksi jumlah penduduk. Rumus
geometric, menggunakan dasar bunga majemuk pertumbuhan pendududuk.
Pn=Po(1+r)n
Pn = jumlah penduduk setelah n tahun ke depan
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
n = jangka tahun waktu dalam tahun
r = angka pertumbuhan penduduk pertahun
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bahwa geosfer adalah sfera atau
lapisan yang ada pada bumi, terletak pada permukaan, di atas permukaan bumi,
dan di bawah permukaan bumi. Lapisan pada geosfer saling berinteraksi baik
langsung maupun tidak langswungmembentuk satu system alami, apabila salah satu
dari komponen lapisan geosfer tersebut mengalami perubahan akan diikuti oleh
perubahan komponen lain untuk membentuk keseimbangan baru.
Karakteristik
dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yangrelatif statis dan ada yang
sangat inamis. Litosfer umumnya bersifat relative statis karena pada waktu
tertentu menjai sangat dinamik. Sedangkan atmosfer, hidrsfer, dan biosfer
umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami
perubahan-perubahan.
B.
Saran
Ada beberapa saran yang perlu
dikemukakan dalam pembahasan ini antara lain:
1. Diharapkan para pembaca dapat
memberikan masukan terhadap perkembangan teori geografi ini khususnya dalam
bidang materi lingkup geosfer yang penulis telah sajikan.
2. Agar materi pembahasan lingkup
biosfer ini terus berkembang maka perlu mendapatkan perhatian serius dalam
rangka meningkatkan semangat dan nilai yang berguna bagi kehidupan. Untuk itu
penulisan makalah ini adalah sebagai langkah awal lanjutan dalam penelitian
yang akan dibahas.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.
Dr. Sutikno. Pengantar Geografi. 2001
Tri
Haryanto dan Winarti. Detik-Detik Ujian
Nasional Geografi. Intan Pariwara, 2010.
Sugi
Hartono. Kupas Tuntas UN Geografi SMA.
Sindunata, 2010.
Wah ijin sedot gan,ilmunya bermanfaat
BalasHapustenks ya kak atas makalahya yg bagus ini,..
BalasHapusBAGUS ..! :D
BalasHapusbagus untuk cover blog'y ^_^
BalasHapus