Pengertian
Demografi
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia.
Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan,
agama,
atau etnisitas
tertentu. (Wikipedia)
Ilmu
kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam
pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu
masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat
berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat.
Salah
satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari
penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi penduduk
dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic Dictionary, 1982).
Definisi
lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang
jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan
penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena
natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas
sosial (perubahan status). (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 )
Demografi
mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah, yang
strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur
penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena
proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
3
(tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) :
1.
having
children
2.
moving
3.
dying
Jika dibedah
lebih dalam inti telaah dari demografi adalah :
1. Kajian kependudukan
secara statistika dan matematika menyangkut perubahan penduduk, besar/jumlah,
komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen demografi yakni
fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Bogue,
1976)
2. Barcley (1981) lebih
menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan buan pada
perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan matematika (Pure
Demografi)
3. Houser and
Duncan, lebih
menitikberatkan pda dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk
(akses dari persebaran dan komposisi)
Dalam ilmu
kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu :
segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa
komponen-komponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan
jumah, komposisi dan distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Ruang Lingkup Ilmu
Kependudukan
Demografi menekankan
pada kajian-kajian sebagai berikut :
1. Besar atau jumlah,
komposisi dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah
2. Perubahan-perubahan
dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya.
3. Komponen-komponen
dari perubahan tersebut
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut
5. Konsekuensi dari
perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam komponen-komponen
tersebut
Beberapa catatan tentang kajian
kependudukan :
·
Besar
atau jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas dan
migrasi.
·
Bilamana
seseorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk
bertamah atau bekurang
·
Penduduk
bertambah dengan cara kelahiran , pindah datang (moving-in) ke suatu
wilayah
·
Demikian
pula jumlah penduduk akan berkurang dengan adanya kematian atau perpindahan
keluar (moving-out) dari suatu wilayah
Sumber-sumber Data
Dalam Kajian Ilmu Kependudukan
Sumber data yang
biasanya dipakai dalam ilmu kependudukan adalah segala terbitan resmi, baik
dalam bentuk angka grafik atau gambar yang merupakan sumber data.
Guna menganalisa
demografi suatu masyarakat secara geografis perlu diketahui berapa jumlah
penduduk yang tinggal disana. bagaimana penyebarannya, bagaimana penyebarannya,
berapa yang lahir dan yang mati dalam tahun berjalan, berapa yang masuk
(moving-in) dan berapa yang keluar (moving-out).
3 jenis
informasi utama yang diperlukan dalam studi kependudukan :
1.
population
size and distribution
2.
population
process (fertility, mortality and migration)
3.
Population
structure dan characteristic
Dalam Kependudukan
Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu :
1. Sensus penduduk
Suatu perhitungan
penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam suatu negara,
biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data setiap penduduk
yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin,
etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan, kewarganegaraan, dan
lain-lain.
Jadi sensus penduduk
merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting), menghimpun dan
menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi semua orang pada
waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.
Ada beberapa
karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan
data yang lain, yaitu :
a. Semua orang atau
penduduk yang hidup dalam wilayah tercacah harus tercakup
b.
Serentak
dilakukan pada satu waktu tertentu
c.
Dilaksanakan
di suatu wilayah tertentu.
Ø Unit cacah sensus
adalah : perorangan, bukan KK atau RT
Ø Sensus baru dikatakan
selesai apabila semua informasi yang dikumpulkan suda diterbitkan
2. Survey
Bila
sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari
seluruh populasi saja.
Kelebihan
survey adalah :
a. Pengambilan data
terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk
dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.
b. Dilaksanakan oleh
orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai
dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula
c. Biaya (cost) bisa
lebih hemat sesuai dengan cakupannya
3. Registrasi vital
Sistem
ini telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.
Jadi
singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara
resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya.
Kelebihan
dari sisitem Registrasi adalah : data bertahan lama dan gampang
diperoleh kapan saja diperlukan
Tujuan Kajian
Kependudukan
Dilihat dari variable
dasar demografi dan karakteristic penduduk maka para pakar bersepakat
menyatakan tujuan utama kajian ilmu kependudukan adalah :
1.
Mengetahui
kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
2.
Menjelaskan
pertumbuhan masa yang lampau, penurunannya dan persebarannya dengan data yang
tersedia
3.
mengembangkan
sebab akibat anatara perkembangan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai
aspek sosial lainnya
4.
Mencoba
meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dengan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Beberapa Teori
Tentang Kependudukan
Population
perspekstif ialah suatu pandangan yang berhubungan erat dengan informasi dasar
akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia berasimilasi secara demografi
Secara luas dalam hal
ini dikenal adanya 2 doctrine :
1. Doktrin Pro – Natalis
Masyarakat
zaman dulu hanya menganut 1 paham yang menginginkan keberadaan penduduk yang
banyak sebagai generasi penggantiakibat tingkat kematian yang telalu
tinggi.
Plato
dalam tulisannya “The Law” menekankan bahwa kestabilan jumlah penduduk amat
penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup manusia.
Zaman
emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus Caesar ditandai dengan
penganut Doktrin Pro-natalis.
Dalam
hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk kesiapan angkatan
perang yang akan menjamin keselamatan emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak
dianut oleh raja-raja zaman dahulu atau paling kurang masih memiliki pemikiran
tradisional.
2. Doctrine Anti –
Natalis
Paham
ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai berkembang di Eropa Tengah,
dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat.
Dewasa
ini hampir semua negara berkembanng atau maju sudah menganut doktrin
Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus
berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan
ekonomi.
”
Pandangan Maltus”
Thomas Robert Maltus
(1798) seorang ahli di bidang ekonomi yang juga seorang pendeta terkenal di
Inggris. Maltus saat itu berpandangan bahwa : penduduk memiliki kemampuan
laur biasa untuk berkembang. Jika pertumbuhan penduduk tersebut tidak dikendalikan
maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16, 32, ……),
sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola hitung (1,
2, 3, 4, 5, …………)
Menurut Maltus ada 2
cara pengendaliannya, yaitu :
1. Positive Check : yaitu
cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol seperti perang,
wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak berperikemanusiaan.
2. Preventive Check : yaitu dengan
pengekangan moral dalam membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara
yang dianjurkan adalah dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP)
Maltus sendiri pada
waktu itu konsekuen dengan apa yang diucapkannya yaitu dengan menikah pada usia
35 tahun dan hanya punya 2 anak. Maltus sangat yakin bahwa secara
alamiah konsekuensi pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan adalah
kelaparan, alasannya adalah :
·
Manusia
memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan tidak terbatas secara natural
·
Sedangkan
penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi pertumbuahn penduduk.
·
Pertumbuhan
penduduk yang pesat juga akan menciptakan pengangguran (unemployment)
Pendapat Maltus
sendiri banyak mendapatkan sanggahan dari berbagai pihak karena Maltus tidak
mempertimbangkan kemajuan tekhnologi.
Paham
Marvist
Karl Marvist dan Friedrich Engels
(1834) adalh generasi sesudah Maltus.
Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena
menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marvist adalah :
1. Beranjak dari
pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman.
2. Beda pandangan
Marvist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau
mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.
assalamu'alaikum... :)
BalasHapusartikelnya semua tentang geografi ya? emang studying focus.nya di geografi?
diupdate lagi dong artikelnya,
belajar tentang perencanaan keruangan apa ga?