BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender,
yang diperkirakan sama lamanya dengan periode
alam yang berhubungan dengan pergerakan bulan.
Sebuah kalender adalah sebuah
sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari sebagai contohnya).
Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal
ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari
dan bulan.
Siklus
peredaran harian, bulanan dan tahunan dua benda langit yaitu Matahari dan Bulan
telah menarik perhatian manusia sepanjang zaman. Secara umum sebuah system
kalender menetapkan awal penentuan kurun dan mempunyai system atau penetapan
pembagian waktu. Misalnya kesepakatan tentang dimulainya hari baru, selanga
waktu satu hari, panjang siklus satu hari dan kala satu bulan. Demikian pada
siklus tujuh hari, definisi dan selang waktu satu bulan, definisi satu tahun, dan
definisi selang waktu satu tahun.
B.
Rumusan Masalah
A.
Apa yang dimaksud dengan penanggalan Qamariyah
B.
Apa yang dimaksud dengan penanggalan Syamsiah
C.
Apa yang di maksud dengan Kalender Gregorian
C.
Tujuan
A.
Untuk mengetahui tentang penanggalan Qamariyah
B.
Untuk mengetahui tentang penanggalan Syamsiah
C.
Untuk mengetahui tentang Kalender Gregorian
BAB II
PEMBAHASAN
Kalender atau
penanggalan, adalah suatu cara yang teratur dan disepakati untuk menandai unsur
rentang waktu yang tidak terbatas dalam daur dan hukum tertentu. Kegunaannya
adalah untuk menentukan daur musim, kegiatan religious, dan sebagainya. Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender.
Secara umum sebuah
system kalender menetapkan awal penentuan kurun dan mempunyai system
(penetapan) pembagian waktu. Misalnya kesepakatan tentang dimulainya hari baru,
selang waktu satu hari, panjang siklus satu hari dari kala satu bulan. Berikut
ini diperkenalkan contoh-contoh kalender atau penanggalan yaitu kalender
Qamariyah , kalender Syamsiyah, dan kalender Gregorian.
Daftar nama bulan
|
||
Nama
bulan
|
Singkatan
|
Lama hari
|
Jan
|
31
|
|
Feb
|
28-29
|
|
Mar
|
31
|
|
Apr
|
30
|
|
Mei
|
31
|
|
Jun
|
30
|
|
Jul
|
31
|
|
Agu/Ags
|
31
|
|
Sep
|
30
|
|
Okt
|
31
|
|
Nov
|
30
|
|
Des
|
31
|
A. Penanggalan
Qamariyah
Penanggalan
Qamariyah disebut juga penanggalan Hijriah (penanggalan Islam) adalah sistem
penanggalan yang didasarkan atas peredaran bulan (qomariyah). Pemberian nama
yang lebih populer adalah Kalender
Hijriah. Tahun dalam penanggalan Islam atau Hijriah diawali dengan
bulan Muharram dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah. Diantaranya terdapat bulan
Shafar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab,
Sya’ban, Ramadhan, Syawal, dan Dzulko’dah. Sistem penanggalan Islam dihitung
sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya dari
Mekkah ke Madinah, atas perintah Tuhan. Oleh karena itulah kalender Islam disebut
juga sebagai kalender Hijriah. Di barat kalender Islam biasa dituliskan dengan
A.H, dari latinnya Anno Hegirae. Peristiwa hijrah ini bertepatan
dengan 15 Juli 622 Masehi. Jadi penanggalan Islam atau Hijriah (1 Muharram 1
Hijriah) dihitung sejak terbenamnya Matahari pada hari Kamis, 15 Juli 622 M. Walaupun demikian, penanggalan
dengan tahun hijriah ini tidak langsung diberlakukan tepat pada saat peristiwa
hijrahnya nabi saat itu. Kalender Islam baru diperkenalkan 17 tahun (dalam
perhitungan tahun masehi) setelah peristiwa hijrah tersebut pada masa
pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Tepatnya pada tahun ke-empat ia
berkuasa, yakni hari Kamis, 8 Rabi’ul Awwal 17 H.
Kalender
dengan 12 bulan sebetulnya telah lama digunakan oleh Bangsa Arab jauh sebelum
diresmikan oleh khalifah Umar, tetapi memang belum ada pembakuan perhitungan
tahun pada masa-masa tersebut. Peristiwa-peristiwa penting biasanya hanya
dicatat dalam tanggal dan bulan. Kalaupun tahunnya disebut, biasanya sebutan
tahun itu dikaitkan dengan peristiwa penting yang terjadi pada masa itu.
Misalnya tahun gajah, dan lain sebagainya.
Secara umum kalender Hijriah digunakan
untuk penjadwalan hari penting umat Islam misalnya hari untuk memulai dan
mengakhiri ibadah puasa Ramadhan dan menunaikan ibadah haji.
Pada system penanggalan Hijriah
pergantian bulan barunya adalah berdasarkan pada penampakan hilal, yaitu bulan
sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang maupun dengan bantuan
alat. Hal ini tidak lain disebabkan penanggalan Hijriah adalah penanggalan yang
berdasarkan pada siklus sinodis bulan dalam sistem penanggalannya (lunar
calendar), yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan.
Satu bulan dalam sistem penanggalan
Hijriah terdiri antara 29 dan 30 hari, sesuai dengan rata-rata siklus fase
sinodis Bulan 29,53 hari. Menurut perjanjian, pada praktek penanggalan Hjriah,
satu bulan biasanya terdiri atas 29 atau 30 hari. Dan Satu tahun dalam kalender
Hijriah adalah 12 x siklus sinodis bulan, yaitu 354 hari dan 355 hari untuk
tahun kabisat. Itulah sebabnya kalender Islam lebih
pendek sekitar sebelas hari dibandingkan dengan kalender masehi dan kalender
lainnya yang berdasarkan pada pergerakan semu tahunan matahari (solar
calendar). Karena ini pula bulan-bulan dalam sistem penanggalan Islam tidak
selalu datang pada musim yang sama.
Dalam penanggalan Hijriah, hari baru
berawal setelah Matahari terbenam dan berlangsung sampai saat terbenamnya
Matahari keesokan harinya. Misalnya, hari pertama dimulai sejak matahari
terbenam hari sabtu dan berakhir sampai matahari terbenam pada hari minggu.
Hari kedua dimulai sejak matahari terbenam hari minggu sampai matahari terbenam
keesokan harinya, hari senin. Begitu seterusnya. Ketujuh hari dalam penanggalan
Hijriah memang tidak dinamai, melainkan dinomori. Ketujuh hari tersebut adalah:
·
Yawm al ‘ahad : hari pertama
·
Yawm al ‘ithnayn : hari kedua
·
Yawm ath thalatha : hari ketiga
·
Yawm al ‘arba’a : hari keempat
·
Yawm al khamis : hari kelima
·
Yawm al jum’a : hari keenam
·
Yawm as sabt : hari ketujuh
Untuk keperluan sehari-hari, misalnya
untuk negara-negara Islam yang memakai penanggalan Hijriah sebagai kalender
resminya, Bulan pada system penanggalan ini terdiri dari 29 dan 30 hari secara
bergantian. Dimulai dengan bulan Muharram yang terdiri dari 30 hari, disusul
dengan Shafar 29 hari, kemudian Rabiul awal 30 hari dan seterusnya secara
bergantian sampai bulan Dzulhijjah. Tetapi khusus untuk bulan terakhir ini
jumlah hari bisa 29 atau 30 hari. Untuk tahun kabisat, bulan Dzulhijjah terdiri
dari 30 hari. Untuk tahun basithoh (biasa), bulan Dzulhijjah terdiri dari 29
hari. Sehingga jumlah hari dalam tahun kabisat akan menjadi 355 hari.
Untuk keperluan keagamaan, misalnya
untuk menentukan awal hari puasa atau hari raya, pergantian bulan pada
penanggalan Hijriah tetap diwajibkan dengan dasar pengamatan hilal (rukyah).
Pengamatan hilal ini pun harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan
sumpah suci pengamat berikut saksi.
B. Penanggalan
Syamsiyah
Kalender masehi disebut juga kalender Syamsiah yaitu suatu
sistem penanggalan yang pembuatannya berdasarkan gerak revolusi bumi terhadap
matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali berevolusi terhadap
matahari adalah 365 ¼ hari. Oleh karena itu satu tahun masehi rata-rata
berjumlah 365 hari. Kelebihan ¼ hari oleh Kaisar Romawi yang bernama
Julius Caesar dikumpulkan menjadi satu hari setiap empat tahun sekali dan
ditambahkan pada bulan Februari. Itulah sebabnya setiap empat tahun sekali,
bulan Februari berusia 29 hari. Maka setiap empat tahun sekali jumlah hari
dalam setahun 366 hari dan tahun itu disebut tahun kabisat.
Untuk menentukan tahun kabisat selain melihat umur bulan
Februari yang lamanya 29 hari, kita juga dapat menghitungnya dengan menentukan
jumlah tahun habis dibagi empat. Contoh Tahun 2012 adalah tahun kabisat karena
jumlah tahunnya habis dibagi empat. Sedangkan tahun 2011 bukan tahun kabisat
karena jumlah tahunnya tidak habis dibagi empat.
Satu tahun surya terbagi atas 12 bulan sebagai satuan waktu.
Satuan waktu lain dikenal dari
terjadinya rotasi bumi adalah hari. Satuan waktu lainnya adalah minggu yang
terdiri dari 7 hari. Dalam
perkembangannya, kalender Masehi ini mengalami banyak perubahan. pada zaman
Julius Caesar dan Paus Gregorius XIII. Penetuan pergantian hari atau tanggal
dalam kalender Masehi dimulai pukul 00.00 waktu setempat. Tahun
masehi dimulai dari Januari sampai dengan Desember.
C. Kalender
Gregorian
Kalender
Gregorian adalah pembaruan dari kalender Julian yang berlaku sejak 47 SM.
Dinamakan kalender Gregorian karena Gregorian adalah nama pembuatnya. Tepatnya
bernama Paus Gregorius XIII. Alasan Paus Gregorius melakukan perubahan ini
adalah adanya ketidaktepatan kalender Julian. Kalender Julian mengasumsikan 1
tahun panjangnya 365 hari plus seperempat hari. Dalam perhitungan yang
lebih teliti, kalender ini terlalu panjang kurang lebih sebelas menit. Karena itu kalender Julian,
menerapkan kekeliruan berlarut-larut sampai 15 abad lebih lamanya. sehingga
kalender Julian direnovasi menjadi Gregorian dengan memperbaiki aturannya
Pada kalender
Julian, satu tahun secara rata-rata didefinisikan sebagai 365,25
hari. Dan tahun kabisatnya dimana bulan Februari
terdiri dari 29 hari dirumuskan sebagai tahun yang habis dibagi 4 dan habis
dibagi 100. Contoh tahun kabisat pada kalender Julian adalah tahun 1700, 1800, 1900.
Terjadinya perubahan kalender
Julian menjadi kalender Gregorian disebabkan adanya selisih antara panjang satu
tahun dalam kalender Julian dengan panjang rata-rata tahun tropis (tropical
year). Satu tahun kalender Julian adalah 365,2500 hari. Sementara panjang
rata-rata tahun tropis adalah 365,2422. Berarti dalam satu tahun terdapat
selisih 0,0078 hari atau hanya 11 menit 14 detik Namun, selisih ini akan menjadi satu hari dalam jangka
128 tahun. Jadi dalam ratusan atau ribuan tahun, selisih ini menjadi signifikan
hingga beberapa hari. Dalam kalender Gregorian, panjang rata-rata satu tahun
adalah 365,2425 hari yang mana cukup dekat dengan rata-rata tahun tropis
sebesar 365,2422 hari. Selisihnya dalam setahun adalah 0,0003 hari, yang
berarti akan terjadi perbedaan satu hari setelah sekitar 3300 tahun. Selisih (11
menit
14 detik)inilah
yang menyebabkan pergeseran tanggal penunjuk kedudukan matahari terhadap titik
aries atau titik Vernal Equinox. Kecocokan posisi matahari ke arah titik Vernal
Equinox di musim semi pada tahun 1582 M jatuh pada tanggal 11 Maret,
bukan tanggal 21 Maret seperti biasanya, atau lebih bergeser 10 hari dari tanggal
21 Maret. Karena itulah, saat kalender
Gregorian ditetapkan pada tanggal 4 Oktober 1582, tanggal melompat sebanyak 10
hari. Tanggal setelah 4 Oktober 1582 bukan 5 Oktober
tetapi 15 Oktober 1582.
Dalam
kalender Gregorian, definisi tahun kabisat yang habis dibagi 4 sedikit
mengalami perubahan. Jika suatu tahun habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi
100, termasuk tahun kabisat. Contohnya, tahun 1972, 2012, 2468 termasuk tahun
kabisat. Jika suatu tahun habis 100, tetapi tidak habis dibagi 400, maka tahun
tersebut bukan tahun kabisat. Dan jika habis dibagi 400, termasuk tahun
kabisat. Jadi, tahun 1700, 1800, 1900 bukan tahun kabisat, sedangkan tahun 1600, 2000, 2400 termasuk tahun
kabisat.
Bulan
pertama pada kalender Gregorian dimulai tanggal 1 bulan Januari. Februari
merupakan bulan kedua, dan seterusnya sampai bulan Desember yang merupakan
bulan ke duabelas.
Penanggalan Gregorius
|
Lama Hari
|
Asal usul nama bulan
|
Janus (Dewa
permulaan dan akhir bangsa Romawi
|
||
31
|
Mars (Dewa perang Romawi)
|
|
bahasa
Latin:aperire yang artinya membuka.
|
||
31
|
Maia Maiestas (Dewi
Romawi)
|
|
30
|
Juno (Dewi Romawi, istri
Jupiter (mitologi))
|
|
31
|
Julius
Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis,
bulan ke-5 kalender Romawi)
|
|
Augustus
(Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6
kalender Romawi)
|
||
30
|
Septem
(bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
|
|
31
|
Octo
(bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
|
|
30
|
Novem
(bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
|
|
31
|
Decem
(bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
|
|
Total
|
365/366
|
Setelah
Kalender Gregorian dicanangkan, tidak semua negara mau
memakainya. Tetapi, peraturan dari Paus Gregorius ini tidak langsung
diterapkan. Memang negara-negara dengan mayoritas umat Katholik dengan segera
mengubah penanggalannya ke sistem penanggalan yang telah direformasi Paus
Gregorius, tetapi tidak demikian pada negara-negara dengan mayoritas umat
Kriten Protestan dan lainnya. Pada banyak negara kalender Julian masih
digunakan, bahkan sampai tahun 1918 masih digunakan oleh Rusia. Baru beberapa abad setelah ini, hampir
semua negara barat mau mengimplementasikannya. Rusia baru
mengimplementasikannya pada tahun 1918. Gereja Ortodoks sampai saat ini masih memakai Kalender Julian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalender atau penanggalan, adalah suatu
cara yang teratur dan disepakati untuk menandai unsur rentang waktu yang tidak
terbatas dalam daur dan hukum tertentu. Kegunaannya adalah untuk menentukan
daur musim, kegiatan religious, dan sebagainya. Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender.
Penanggalan Qamariyah disebut juga
penanggalan Hijriah (penanggalan Islam) adalah sistem penanggalan yang
didasarkan atas peredaran bulan (qomariyah). Pemberian nama yang lebih populer
adalah Kalender Hijriah.
Pada system penanggalan Hijriah pergantian bulan barunya adalah berdasarkan
pada penampakan hilal, yaitu bulan sabit terkecil yang dapat diamati dengan
mata telanjang maupun dengan bantuan alat. Hal ini tidak lain disebabkan
penanggalan Hijriah adalah penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan
dalam sistem penanggalannya (lunar calendar), yaitu siklus dua fase bulan yang
sama secara berurutan. Satu bulan dalam sistem penanggalan Hijriah terdiri
antara 29 dan 30 hari, sesuai dengan rata-rata siklus fase sinodis Bulan 29,53
hari.
Sistem penanggalan yang didasarkan pada
waktu perputaran bumi mengelilingi matahari disebut penanggalan Syamsiah. Nama
bulan yang di pakai adalah mulai dari Januari sampai Desember.
Dalam kalender syamsiyah satu tahun adalah satu periode bumi mengitari matahari.
Jika mengacu kepada instrument pengukur waktu, maka periode satu tahun
pada kalender syamsiyah ialah 365 hari dan 366 hari untuk tahun kabisat. Ini
disebut satu tahun trofik.
Kalender
Gregorian adalah pembaruan dari kalender Julian yang berlaku sejak 47 SM.
Dinamakan kalender Gregorian karena Gregorian adalah nama pembuatnya. Tepatnya
bernama Paus Gregorius XIII. Alasan Paus Gregorius melakukan perubahan ini
adalah adanya ketidaktepatan kalender Julian. Kalender Julian mengasumsikan 1
tahun panjangnya 365 hari plus seperempat hari. Dalam perhitungan yang
lebih teliti, kalender ini terlalu panjang kurang lebih sebelas menit.
B. Saran
Penulis menyadari bahawa dalam
penulisan makalah terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu diharapkan
kepada para pembaca dapat member koreksi sehingga dalam penyusunan makalah
selanjutnya penulis dapat memperbaiki kesalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bare, B.G &
Smeltzer, S.C. 2002. Sistem Penganggalan dalam Kalender. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E.
2000. Penentuan Tahun Qamariyah dan Syamsiyah. Jakarta : EGC
http:
//www.google.com
mantap blogx
BalasHapusheheheh makasih :)
BalasHapus