GEOGRAFI UNHALU

Minggu, 13 Januari 2013

PENANGGALAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender, yang diperkirakan sama lamanya dengan periode alam yang berhubungan dengan pergerakan bulan. Sebuah kalender adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari sebagai contohnya). Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan.
Siklus peredaran harian, bulanan dan tahunan dua benda langit yaitu Matahari dan Bulan telah menarik perhatian manusia sepanjang zaman. Secara umum sebuah system kalender menetapkan awal penentuan kurun dan mempunyai system atau penetapan pembagian waktu. Misalnya kesepakatan tentang dimulainya hari baru, selanga waktu satu hari, panjang siklus satu hari dan kala satu bulan. Demikian pada siklus tujuh hari, definisi dan selang waktu satu bulan, definisi satu tahun, dan definisi selang waktu satu tahun.


B.     Rumusan Masalah
A.   Apa yang dimaksud dengan penanggalan Qamariyah
B.    Apa yang dimaksud dengan penanggalan Syamsiah
C.    Apa yang di maksud dengan Kalender Gregorian


C.     Tujuan
A.   Untuk mengetahui tentang penanggalan Qamariyah
B.    Untuk mengetahui tentang penanggalan Syamsiah
C.    Untuk mengetahui tentang Kalender Gregorian

BAB II
PEMBAHASAN

Kalender atau penanggalan, adalah suatu cara yang teratur dan disepakati untuk menandai unsur rentang waktu yang tidak terbatas dalam daur dan hukum tertentu. Kegunaannya adalah untuk menentukan daur musim, kegiatan religious, dan sebagainya. Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender.
Secara umum sebuah system kalender menetapkan awal penentuan kurun dan mempunyai system (penetapan) pembagian waktu. Misalnya kesepakatan tentang dimulainya hari baru, selang waktu satu hari, panjang siklus satu hari dari kala satu bulan. Berikut ini diperkenalkan contoh-contoh kalender atau penanggalan yaitu kalender Qamariyah , kalender Syamsiyah, dan kalender Gregorian.
Daftar nama bulan
Nama bulan
Singkatan
Lama hari
Jan
31
Feb
28-29
Mar
31
Apr
30
Mei
31
Jun
30
Jul
31
Agu/Ags
31
Sep
30
Okt
31
Nov
30
Des
31


A.  Penanggalan Qamariyah

 Penanggalan Qamariyah disebut juga penanggalan Hijriah (penanggalan Islam) adalah sistem penanggalan yang didasarkan atas peredaran bulan (qomariyah). Pemberian nama yang lebih populer adalah Kalender Hijriah. Tahun dalam penanggalan Islam atau Hijriah diawali dengan bulan Muharram dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah. Diantaranya terdapat bulan Shafar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, dan Dzulko’dah. Sistem penanggalan Islam dihitung sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya dari Mekkah ke Madinah, atas perintah Tuhan. Oleh karena itulah kalender Islam disebut juga sebagai kalender Hijriah. Di barat kalender Islam biasa dituliskan dengan A.H, dari latinnya Anno Hegirae. Peristiwa hijrah ini bertepatan dengan 15 Juli 622 Masehi. Jadi penanggalan Islam atau Hijriah (1 Muharram 1 Hijriah) dihitung sejak terbenamnya Matahari pada hari Kamis, 15 Juli 622 M. Walaupun demikian, penanggalan dengan tahun hijriah ini tidak langsung diberlakukan tepat pada saat peristiwa hijrahnya nabi saat itu. Kalender Islam baru diperkenalkan 17 tahun (dalam perhitungan tahun masehi) setelah peristiwa hijrah tersebut pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Tepatnya pada tahun ke-empat ia berkuasa, yakni hari Kamis, 8 Rabi’ul Awwal 17 H.
Kalender dengan 12 bulan sebetulnya telah lama digunakan oleh Bangsa Arab jauh sebelum diresmikan oleh khalifah Umar, tetapi memang belum ada pembakuan perhitungan tahun pada masa-masa tersebut. Peristiwa-peristiwa penting biasanya hanya dicatat dalam tanggal dan bulan. Kalaupun tahunnya disebut, biasanya sebutan tahun itu dikaitkan dengan peristiwa penting yang terjadi pada masa itu. Misalnya tahun gajah, dan lain sebagainya.
Secara umum kalender Hijriah digunakan untuk penjadwalan hari penting umat Islam misalnya hari untuk memulai dan mengakhiri ibadah puasa Ramadhan dan menunaikan ibadah haji.
Pada system penanggalan Hijriah pergantian bulan barunya adalah berdasarkan pada penampakan hilal, yaitu bulan sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang maupun dengan bantuan alat. Hal ini tidak lain disebabkan penanggalan Hijriah adalah penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan dalam sistem penanggalannya (lunar calendar), yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan.


Satu bulan dalam sistem penanggalan Hijriah terdiri antara 29 dan 30 hari, sesuai dengan rata-rata siklus fase sinodis Bulan 29,53 hari. Menurut perjanjian, pada praktek penanggalan Hjriah, satu bulan biasanya terdiri atas 29 atau 30 hari. Dan Satu tahun dalam kalender Hijriah adalah 12 x siklus sinodis bulan, yaitu 354 hari dan 355 hari untuk tahun kabisat. Itulah sebabnya kalender Islam lebih pendek sekitar sebelas hari dibandingkan dengan kalender masehi dan kalender lainnya yang berdasarkan pada pergerakan semu tahunan matahari (solar calendar). Karena ini pula bulan-bulan dalam sistem penanggalan Islam tidak selalu datang pada musim yang sama.
Dalam penanggalan Hijriah, hari baru berawal setelah Matahari terbenam dan berlangsung sampai saat terbenamnya Matahari keesokan harinya. Misalnya, hari pertama dimulai sejak matahari terbenam hari sabtu dan berakhir sampai matahari terbenam pada hari minggu. Hari kedua dimulai sejak matahari terbenam hari minggu sampai matahari terbenam keesokan harinya, hari senin. Begitu seterusnya. Ketujuh hari dalam penanggalan Hijriah memang tidak dinamai, melainkan dinomori. Ketujuh hari tersebut adalah:
·         Yawm al ‘ahad : hari pertama
·         Yawm al ‘ithnayn : hari kedua
·         Yawm ath thalatha : hari ketiga
·         Yawm al ‘arba’a : hari keempat
·         Yawm al khamis : hari kelima
·         Yawm al jum’a : hari keenam
·         Yawm as sabt : hari ketujuh
Untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk negara-negara Islam yang memakai penanggalan Hijriah sebagai kalender resminya, Bulan pada system penanggalan ini terdiri dari 29 dan 30 hari secara bergantian. Dimulai dengan bulan Muharram yang terdiri dari 30 hari, disusul dengan Shafar 29 hari, kemudian Rabiul awal 30 hari dan seterusnya secara bergantian sampai bulan Dzulhijjah. Tetapi khusus untuk bulan terakhir ini jumlah hari bisa 29 atau 30 hari. Untuk tahun kabisat, bulan Dzulhijjah terdiri dari 30 hari. Untuk tahun basithoh (biasa), bulan Dzulhijjah terdiri dari 29 hari. Sehingga jumlah hari dalam tahun kabisat akan menjadi 355 hari.
Untuk keperluan keagamaan, misalnya untuk menentukan awal hari puasa atau hari raya, pergantian bulan pada penanggalan Hijriah tetap diwajibkan dengan dasar pengamatan hilal (rukyah). Pengamatan hilal ini pun harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan sumpah suci pengamat berikut saksi.


B.  Penanggalan Syamsiyah
Kalender masehi disebut juga kalender Syamsiah yaitu suatu sistem penanggalan yang pembuatannya berdasarkan gerak revolusi bumi terhadap matahari.  Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali berevolusi terhadap matahari adalah 365 ¼ hari. Oleh karena itu satu tahun masehi rata-rata berjumlah 365 hari.  Kelebihan ¼ hari oleh Kaisar Romawi yang bernama Julius Caesar dikumpulkan menjadi satu hari setiap empat tahun sekali dan ditambahkan pada bulan Februari. Itulah sebabnya setiap empat tahun sekali, bulan Februari berusia 29 hari. Maka setiap empat tahun sekali jumlah hari dalam setahun 366 hari dan tahun itu disebut tahun kabisat.
Untuk menentukan tahun kabisat selain melihat umur bulan Februari yang lamanya 29 hari, kita juga dapat menghitungnya dengan menentukan jumlah tahun habis dibagi empat. Contoh Tahun 2012 adalah tahun kabisat karena jumlah tahunnya habis dibagi empat. Sedangkan tahun 2011 bukan tahun kabisat karena jumlah tahunnya tidak habis dibagi empat.
Satu tahun surya terbagi atas 12 bulan sebagai satuan waktu. Satuan waktu lain dikenal dari terjadinya rotasi bumi adalah hari. Satuan waktu lainnya adalah minggu yang terdiri dari 7 hari. Dalam perkembangannya, kalender Masehi ini mengalami banyak perubahan. pada zaman Julius Caesar dan Paus Gregorius XIII. Penetuan pergantian hari atau tanggal dalam kalender Masehi dimulai pukul 00.00 waktu setempat. Tahun masehi dimulai dari Januari sampai dengan Desember.


C.  Kalender Gregorian
Kalender Gregorian adalah pembaruan dari kalender Julian yang berlaku sejak 47 SM. Dinamakan kalender Gregorian karena Gregorian adalah nama pembuatnya. Tepatnya bernama Paus Gregorius XIII. Alasan Paus Gregorius melakukan perubahan ini adalah adanya ketidaktepatan kalender Julian. Kalender Julian mengasumsikan 1 tahun panjangnya 365 hari plus seperempat  hari. Dalam perhitungan yang lebih teliti, kalender ini terlalu panjang kurang lebih  sebelas menit. Karena itu kalender Julian, menerapkan kekeliruan berlarut-larut sampai 15 abad lebih lamanya. sehingga kalender Julian direnovasi menjadi Gregorian dengan memperbaiki aturannya
Pada kalender Julian, satu tahun secara rata-rata didefinisikan sebagai 365,25 hari. Dan tahun kabisatnya dimana bulan Februari terdiri dari 29 hari dirumuskan sebagai tahun yang habis dibagi 4 dan habis dibagi 100. Contoh tahun kabisat pada kalender Julian adalah tahun 1700, 1800, 1900.
Terjadinya perubahan kalender Julian menjadi kalender Gregorian disebabkan adanya selisih antara panjang satu tahun dalam kalender Julian dengan panjang rata-rata tahun tropis (tropical year). Satu tahun kalender Julian adalah 365,2500 hari. Sementara panjang rata-rata tahun tropis adalah 365,2422. Berarti dalam satu tahun terdapat selisih 0,0078 hari atau hanya 11 menit 14 detik Namun, selisih ini akan menjadi satu hari dalam jangka 128 tahun. Jadi dalam ratusan atau ribuan tahun, selisih ini menjadi signifikan hingga beberapa hari. Dalam kalender Gregorian, panjang rata-rata satu tahun adalah 365,2425 hari yang mana cukup dekat dengan rata-rata tahun tropis sebesar 365,2422 hari. Selisihnya dalam setahun adalah 0,0003 hari, yang berarti akan terjadi perbedaan satu hari setelah sekitar 3300 tahun. Selisih (11 menit 14 detik)inilah yang menyebabkan pergeseran tanggal penunjuk kedudukan matahari terhadap titik aries atau titik Vernal Equinox. Kecocokan posisi matahari ke arah titik Vernal Equinox di musim semi pada tahun 1582 M jatuh pada tanggal 11 Maret, bukan tanggal 21 Maret seperti biasanya, atau lebih bergeser 10 hari dari tanggal 21 Maret.  Karena itulah, saat kalender Gregorian ditetapkan pada tanggal 4 Oktober 1582, tanggal melompat sebanyak 10 hari. Tanggal setelah 4 Oktober 1582 bukan 5 Oktober tetapi 15 Oktober 1582.
Dalam kalender Gregorian, definisi tahun kabisat yang habis dibagi 4 sedikit mengalami perubahan. Jika suatu tahun habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 100, termasuk tahun kabisat. Contohnya, tahun 1972, 2012, 2468 termasuk tahun kabisat. Jika suatu tahun habis 100, tetapi tidak habis dibagi 400, maka tahun tersebut bukan tahun kabisat. Dan jika habis dibagi 400, termasuk tahun kabisat. Jadi, tahun 1700, 1800, 1900 bukan tahun kabisat, sedangkan tahun 1600, 2000, 2400 termasuk tahun kabisat.
Bulan pertama pada kalender Gregorian dimulai tanggal 1 bulan Januari. Februari merupakan bulan kedua, dan seterusnya sampai bulan Desember yang merupakan bulan ke duabelas.
Setiap tahun dibagi menjadi 12 bulan:
Penanggalan Gregorius
Lama Hari
Asal usul nama bulan
Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi
Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan).
31
Mars (Dewa perang Romawi)
bahasa Latin:aperire yang artinya membuka.
31
Maia Maiestas (Dewi Romawi)
30
Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi))

31

Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
30
Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
31
Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
30
Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
31
Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Total
365/366



Setelah Kalender Gregorian dicanangkan, tidak semua negara mau memakainya. Tetapi, peraturan dari Paus Gregorius ini tidak langsung diterapkan. Memang negara-negara dengan mayoritas umat Katholik dengan segera mengubah penanggalannya ke sistem penanggalan yang telah direformasi Paus Gregorius, tetapi tidak demikian pada negara-negara dengan mayoritas umat Kriten Protestan dan lainnya. Pada banyak negara kalender Julian masih digunakan, bahkan sampai tahun 1918 masih digunakan oleh Rusia. Baru beberapa abad setelah ini, hampir semua negara barat mau mengimplementasikannya. Rusia baru mengimplementasikannya pada tahun 1918. Gereja Ortodoks sampai saat ini masih memakai Kalender Julian.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kalender atau penanggalan, adalah suatu cara yang teratur dan disepakati untuk menandai unsur rentang waktu yang tidak terbatas dalam daur dan hukum tertentu. Kegunaannya adalah untuk menentukan daur musim, kegiatan religious, dan sebagainya. Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender.
Penanggalan Qamariyah disebut juga penanggalan Hijriah (penanggalan Islam) adalah sistem penanggalan yang didasarkan atas peredaran bulan (qomariyah). Pemberian nama yang lebih populer adalah Kalender Hijriah. Pada system penanggalan Hijriah pergantian bulan barunya adalah berdasarkan pada penampakan hilal, yaitu bulan sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang maupun dengan bantuan alat. Hal ini tidak lain disebabkan penanggalan Hijriah adalah penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan dalam sistem penanggalannya (lunar calendar), yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan. Satu bulan dalam sistem penanggalan Hijriah terdiri antara 29 dan 30 hari, sesuai dengan rata-rata siklus fase sinodis Bulan 29,53 hari.
Sistem penanggalan yang didasarkan pada waktu perputaran bumi mengelilingi matahari disebut penanggalan Syamsiah. Nama bulan yang di pakai adalah mulai dari Januari  sampai  Desember. Dalam kalender syamsiyah satu tahun adalah satu periode bumi mengitari matahari. Jika mengacu kepada instrument pengukur waktu, maka periode satu tahun pada kalender syamsiyah ialah 365 hari dan 366 hari untuk tahun kabisat. Ini disebut satu tahun trofik.
Kalender Gregorian adalah pembaruan dari kalender Julian yang berlaku sejak 47 SM. Dinamakan kalender Gregorian karena Gregorian adalah nama pembuatnya. Tepatnya bernama Paus Gregorius XIII. Alasan Paus Gregorius melakukan perubahan ini adalah adanya ketidaktepatan kalender Julian. Kalender Julian mengasumsikan 1 tahun panjangnya 365 hari plus seperempat  hari. Dalam perhitungan yang lebih teliti, kalender ini terlalu panjang kurang lebih  sebelas menit.

B.     Saran
Penulis menyadari bahawa dalam penulisan makalah terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca dapat member koreksi sehingga dalam penyusunan makalah selanjutnya penulis dapat memperbaiki kesalahan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Bare, B.G & Smeltzer, S.C. 2002. Sistem Penganggalan dalam Kalender. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E. 2000. Penentuan Tahun Qamariyah dan Syamsiyah. Jakarta : EGC
http: //www.google.com

2 komentar: