BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada
dasarnya bumi kita terdiri dari ¾ nya dihuni oleh lautan dan ¼ nya di huni oleh
daratan. Lautan menyimpan banyak misteri yang membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa sampai
tebentang lautan yang sangat luas. Terjadinya perpindahan air laut dar satu
tempat ketempat lain juga di pengaruhi oleh arus laut. Di dalam perkembangannya
banyak para ahli yang mulai mampu menjelaskan tentang laut sedikit demi
sedikit.
Arus
laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di bumi
dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya.
System arus global yang mempengaruhi iklim di bumi ini biasa di sebut sebagai
Great Ocean Conveyor Belt atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai “Sabuk Arus Laut Dunia”.
Di
laut terbuka, air laut digerakkan oleh dua system angin. Di dekat khatulistiwa,
angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara
itu, di daerah lintang sedang (temperature), angin barat (westerlies wind)
menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera
akan ditemukan sebuah geraakan permukaan air yang “membundar”. Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus
yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia
bergerak berlawanan arah jarum jam.
Air
laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergarak tak ubahnya arus di
sungai gelombang laut brgerak dan menabrak pantai dan gaya gravitasi bulan dan
matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai
fenomena pasang-surut laut. Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di
beberapa bagian bumi oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan “mengembang”, membuat sebuah kemiringan
(slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah
yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada ekuator.
B. Rumusan
Masalah
Adapun yang
menjadi permasalahannya adalah:
1.
Menjelaskan
Apa yang dimaksud dengan arus serta menjelaskan bagaimanakah persebaran arus
dunia?
2.
Menjelaskan
Bagaimana proses persebaran arus
Indonesia?
C. Tujuan
1.
Mampu
menjelaskan yang di maksud dengan arus serta mampu menjelaskan tentang
persebaran arus dunia.
2.
Mampu
menjelaskan proses persebaran arus Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Arus
Dunia
Arus
air laut adalah pergerakan massa air secara vertical dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya atau gerakan
air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan
gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angina tau perbedaan
densitas atau pergrakan gelombang panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin perbedaan tekanan air, erbedaan densitas
air, gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut , arus permukaan,
upwelling, downwelling.
Adapun
jenis-jenis arus dibedakan mnjadi 2 bagian, yaitu:
1.
Berdasarkan
penyebab terjadinya
Arus ekman:
arus yang dipengaruhi oleh angin.
Arus
Termohaline : arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
Arus pasut
: arus yang dipengaruhi oleh pasut.
Arus
geostropik : arus yang dipengaruhi oleh gradient tekanan mendatar dan gaya
coriollis.
Wind
driven current : arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi
pada lapisan permukaan.
2.
Berdasarkan
kedalaman
Arus
permukaan : terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan bergerak dengan
arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
Arus
dalam : terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan membawa massa air dari daerah kutub ke
daerah ekuator.
Selain angin, arus juga dipengaruhi oleh
paling tidak tiga faktor, yaitu:
1.
Bentuk sekitarnya
topografi, dasar lautan dan pulau-pulau yang ada di
Beberapa
system lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan
pula oleh arus equatorial counter di sisi yang ke empat. Batas-batas ini
menghasilkan system aliran yang hamper tertutup dan cenderung membuat aliran
mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2.
Gaya
Coriollis dan arus ekman
Gaya
coriollis memengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokkan arah
mereka dari arah yang lurus. Gaya Coriollis juga yang menyebabkan timbulnya
perubahan-perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
3.
Perbedaan Densitas
serta upwelling dan sinking
Perbedaan
densitas menyababkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah
kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.
Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia:
a.
Di Samudera
Pasifik
1)
Di Sebelah
utara khatulistiwa
a)
Arus
Khatulistiwa Utara,Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat
sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin
pasat timur laut.
b)
Arus
Kuroshio, Merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di
dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus
panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur seblah timur
Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini
didorong oleh angin barat.
c)
Arus
Kalifornia, Mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan
menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk
arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
d)
Arus
Oyashio, Merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari
Selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang
karena di tempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat arus
kuroshio). Di tempat pertemuan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio
terdapat daerah perikanan yang kaya , sebab plankto –plankton yang terbawa oleh
arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuan arus panas Kuroshio yang hangat dan
tumbuh subur.
2)
Di sebelah
selatan khalustiwa
a)
Arus
Khatulistiwa Selatan, Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh
angin pasat tenggara.
b)
Arus
Humboldt atau Arus Peru, Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang
mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini
merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk
arus dingin.
c)
Arus
Australia Timur, Merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di
sepajang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (Sebelah timur
Great Barrier Reef).
d)
Arus Angin
Barat, Merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir
menuju k timur (pada lintang 30 derajat-40 derajat LS)
dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.
b.
Di Samudera
Atlantik
1)
Di Sebelah
Utara Khatulistiwa
a)
Arus
khatulistiwa UtaraMerupakan arus panas yang mengalirmenuju ke barat sejajar
dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur
laut.
b)
Arus Teluk
GulfstreamMerupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin
besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan
sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk
Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui
Selat Florida (sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan
Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepajang pantai timur
Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab
sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
c)
Arus Tanah
Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, Merupakan arus dingin yang mengalir dari
laut Kutub Utarake selatan menyusun pantai timur timur)
d)
Arus
Labrador Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah
Berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur
Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang
pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.
e)
Arus Canari,
Merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan
sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan
mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.
2)
Di Sebelah
Selatan Khatulistiwa
a)
Arus
Khatulistiwa Selatan, Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat,
sejajar dengan gars khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk k utara (yang
bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang
sebagian lagi membelok ke selatan. Arus iji ditimbulkan dan didorong oleh angin
pasat tenggara.
b)
Arus
Brazilia, Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke
arah selatan meyusuri pantai timur Amerika 8Selatan
(khususnya Brazilia). Aus ini termasuk aus menyimpang dan merupakan arus
panas.
c)
Arus
Benguela, Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yanag mengali ke
arah utara menyusuri pantai barat Afrika
Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus
Khatulistiwa Selatan.
d)
Arus Angin
Barat, Merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah
timur (pada lintang 300-400 LS). Sejajar dengn garis
ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.
c.
Di Samudera
Hindia
1)
Di Sebelah
Utara Khatulistiwa
Arus
laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan
arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai
dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah
sebagai berikut:
a)
Arus Musim
Barat Daya, Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut
Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim
barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan
angin pasat timur laut.
b)
Arus Musim
Timur Laut, Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Telik
Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan idoong oleh angin musim timur
laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab didorong oleh dua angin yang
saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.
B. Arus
Indonesia
Arus
laut di perairan Indonesia sangat dinamis. Hasil pantauan satelit, yang
diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di laut, ternyata memperlihatkan
pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia
melewati selat-selat di perairan Nusantara kita ini. Pergerakan arus lintas
Indonesia, dikenal sebagai Arlindo, mempengaruhi perubahan iklim global, memicu
kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta
berdampak pada kondisi pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.
Pada
Oktober 2003, ahli-ahli oceanografi berkumpul di Denpasar , Bali, guna membahas
Arlindo serta kaitannya terhadap interaksi laut atmosfer. Para ahli sepakat
untuk lebih menggencarkan kegiatan pemantauan laut di perairan Indonesia,
sebagai kelanjutan kegiatan pemantauan Laut Pasifik di sepanjang Khatulistiwa.
Apalagi bila mengacu pada keputusan KTT-Bumi di Johannesburg, Afrika Selatan,
pada September 2002, System Pemantauan Laut Global (Global Ocean Observing
System/GOOS) harus dibangun dan dikembangkan. Ini menyangkut kelangsungan
Planet Bumi beserta seluruh mahluk hidup di dalamnya. Kemampuan memantau laut
secara terus-menerus memungkinkan diprediksinya kehadiran bencana El Nino dan
La Nina secara lebih awal. Menurut Kepala Badan Atmosfer dan Kelautan Amrika
Serikat (National Oceanic and Atmospheric Administration /NOAA) Laksamana
Conrad Lautenbacher, kemampuan memprediksi
kehadiran El Nino dan La Nina bias menyelamatkan kerugian sampai 500
juta dollar AS untuk wilayah Pasifik saja.
Angka
itu bukan main-main. Data Bappenas Tahun 1999 memperlihatkan bahwa bencana El
Nino yang terjadi di Indonesia pada 1997-1998 mengakibatkan kerugian sebesar
RP9,5 triliun, termasuk gagal panen, kebakaran hutan, meningkatnya penderita
penyakit pernapasan (ISPA) dan terpuruknya bindustri pariwisata. Bahkan, asap
akibat kebakaran hutan sudah menyebar sampai ke Negara tetangga sehingga
mengganggu operasi transportasi darat,
laut dan udara. Belum lagi keanekaragaman hayati di darat dan di laut, utamanya
terumbu karang yang juga hancur.
Guna
menekan dampak bencana iklim ekstrem sampai seminimal mungkin tadi, pemantauan
laut di wilayah perairan Indonesia menjadi sangat penting. Inti dari
pergerakan, sirkulasi dan stratifikasi massa air laut di perairan Indonesia ini
ternyata bersumber di wilayah Laut Banda. Laut Banda juga berperan sebagai
sumber dan wahana tempat bercampurnya massa air dari Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia, serta mengontrol massa air yang masuk dari samudera Pasifik
serta massa air yang keluar ke Samudera Hindia. Kesemuanya ini berdampak pada
perubahan iklim global.
Disaat
kondisi normal, laju Arlindo bergerak dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia,
dengan volume massa air rata-rata sekitar 10,5 juta m3/detik. Massa
air laut tadi bergerak dari samudera Pasifik ke Samudera Hindia melewati
selat-selat di perairan Nusantara kit. Alat pantau dipasang di selat-selat
Indonesia guna mengetahui kecepatan arus massa air besaran volumenya. Hasil
pantauan pelampung memperlihatkan bahwa massa Arlindo yang melewati Selat
Makassarmencapai 9 juta m3/detiknya. Massa air kemudian bergerak ke
Selatan , menuju Selat Lombok. Namun, ternyata tidak semua massa air
bisalangsung menerobos Selat Lombok yang sempit itu. Hanya 1,7 juta m3/detik massa air dari Selat
Makassar yang bias langsung lewat. Sisanya sebesar 7,3 juta m3/detik,
harus berbelok dahulu ke Timur, ke arah Laut Banda. Di sini massa air laut tadi
bercampur lagi dengan massa air Samudera Pasifik yang tiba di Laut Banda lewat
Laut Halmahera dan Laut Flores. Seusai berputar
putar di Laut Banda, massa air tadi melanjutkan perjalanan melewati Laut Flores
dan Laut Timor menuju Samudera Hindia. Total ada 4,5 juta m3/detik
massa air yang melewati Laut Flores sedang 4,3 juta m3/detik sisanya
melewati Laut Timor.
Penjelasan
tadi dalam kondisi normal. Jika El Nino terjadi, pergerakan sebagian dari massa
air tadi berbalik arah dari wilayah perairan Indonesia menuju Samudera Pasifik.
Saat itu, terjadi penurunan volume mass air yang bergerak dari samudera Pasifik
ke samudera Hindia. Kosongnya massa air di wilayah perairan Indonesia tadi kemudian
mendorong munculnya up welling atau naiknya massa air dari bawah permukaan ke
atas permukaan, yang juga kaya nutrien.
Oleh
sebab itu, saat El Nino, Selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. El Nino memang
bisa mengakibatkan gagal panen, kekeringan, serta kebakaran hutan. Namun, El
Nino di perairan Indonesia justru meningkatkan jumlah khlorofil dan jumlah
wilayah up welling. Ini bisa berarti, saat El Nino Indonesia justru panen ikan.
Program
pemantauan laut Indonesia semakin digencarkan agar kita mampu memprediksi
kehadiran El Nino dan La Nina untuk 12 bulan sampai 24 bulan ke depan. Ini
penting karena menyangkut gagal panen atau pan raya, perlu atau tidak impor
beras, kekeringan atau kebanjiran, menyangkut kebakaan hutan dan sebaran asap
yang bisa meningkatkan penyakit pernapasan serta mengganggu Negara tetangga.
Pada
17 Desember 2003 mendatang, bersamaan dengan Peringatan Hari Nusantara 2003 ,
dua kapal riset Indonesia, yaitu Baruna Jaya III-BPPT dan Baruna Jaya VII-LIPI,
memulai ekspedisi INSTANT (International Nusantara Stratification and
Transport). Ekspedisi yang diikuti oleh ahli-ahli kelautan dari
Indonesia,Australia, Perancis, Belanda, dan
Amerika Serikat, ini akan memantau pergerakan Arlindo di wilayah Selat
Makassar, Laut Banda, Laut Flores dan Laut Timor, sekaligus pula memasang
alat-alat pantau dibeberapa lokasi perairan Nusantara. Harapannya tentu bahwa
kemunculan El Nino dan La Nina sudah bisa diprediksi seawall mungkin. Ekspedisi
INSTANT juga akan dimanfaatkan sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia
ahli-ahli oceanografi Indonesia agar suatu saat bisa duduk sama rendah dan
berdiri sama tinggi dengan ahli-ahli caliber dunia dibidang ini.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di
tarik kesimpulan bahwa:
1.
Yang di
maksud dengan Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertical dan
horizontal sehingga menuju
keseimbangannya atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh
lautan dunia
2.
Berdasarkan
hasil pantauan satelit Arus laut di perairan Indonesia bersifat dinamis.Yang diverifikasi lewat pengukuran
oceanografis di laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari
Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan
Nusantarakita ini. Pergerakan arus lintas Indonesia, dienal sebagai Arlindo,
mempengaruhi perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim
ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi pertanian,
perikanan, dan kebakaran hutan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbermanfaat sekali thanks :)
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusHow to make money off of casino gambling - Work
BalasHapusYou may make money off of casinos. 메리트 카지노 주소 In fact, if you งานออนไลน์ deposit money, you lose all your money in the end. This is worrione why it is better to do it online. The